OJK Sebut Industri Asuransi Inovatif Percepat Digitalisasi Ekonomi

Jakarta, wartaduta.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai industri asuransi sejauh ini sudah inovatif dalam mewujudkan percepatan transformasi ekonomi digital.

Dari kiri: Wakil Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Hexana Tri Sasongko, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama IFG Robertus Billitea, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan IFG Beko Setiawan, dan Senior Research Associate IFG Progress Ibrahim Kholilul Rohman, di sela acara Indonesia Financial Group International Conference 2022, di Jakarta.

Advisor Departemen Pengawasan Khusus Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Sumarjono mengatakan, inovasi telah dilakukan dalam produk asuransi maupun cara pemasaran yang kini semakin cenderung mengarah ke digital.

“Salah satunya pemasaran asuransi unit link atau kami menyebutnya produk PAYDI tanpa tatap muka langsung, tetapi harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari OJK,” kata Sumarjono dalam Indonesian Financial Group International (IFG) Conference 2022 di Jakarta, Senin 30 Mei 2022.

Sumarjono juga mengungkapkan, industri asuransi telah bekerja sama dengan berbagai platform digital untuk penjualan produk, terutama produk yang ramah lingkungan dan terkait dengan pembangunan alam.

Selain itu, lanjut Sumarjono industri asuransi juga telah meningkatkan layanan pelanggan dalam mewujudkan percepatan transformasi ekonomi digital dan transisi menuju ekonomi hijau.

Menurutnya, hal itu dilakukan melalui pengoptimalan penggunaan aplikasi berbasis website atau aplikasi seluler untuk memberikan layanan kepada pemegang polis.

“Klaim dan keluhan juga konstan dikelola dengan cepat, tepat, dan efektif,” tambah Sumarjono.

Sumarjono menjelaskan, langkah lain asuransi dalam mempercepat transformasi ekonomi digital dan transisi energi menuju ekonomi hijau adalah meningkatkan operasional perusahaan dan investasi hijau.

Menurutnya, peningkatan operasional perusahaan dilakukan melalui investasi pada teknologi informasi yang andal dan aman, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta menerapkan pengendalian internal secara efektif.

Dia berharap sinergi seluruh pihak bisa semakin diperkuat dalam percepatan transformasi ekonomi digital dan ekonomi hijau di industri asuransi dan dana pensiun.

“Namun, percepatan itu akan tetap mengedepankan tata kelola yang baik, pengelolaan risiko yang memadai, serta perlindungan dan keamanan data nasabah guna mewujudkan sistem keuangan yang memiliki keberlanjutan,” kata Sumarjono.

Post a Comment