OJK Siapkan Transisi UU P2SK, Ditengah Pasar Keuangan Global Tak Seimbang

Jakarta, wartaduta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan, adanya Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) menjadi salah satu landasan untuk antisipasi gejolak keuangan global.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.

“Fokus OJK dalam P2SK adalah menyiapkan proses transisi yang lancar dan tak menimbulkan goncangan di sektor jasa keuangan, apalagi di tengah tak seimbangnya pasar keuangan global,” kata Mahendra Siregar dalam webinar “Indonesia Financial System Stability Summit 2023”, dikutip dari kantor berita ANTARA, Kamis 23 Februari 2023.

Mahendra juga menyebut, pengesahan UU P2SK menuntut alokasi sumber daya yang besar dalam tindak lanjutnya. Sehingga dibutuhkan reformasi yang menyeluruh di internal kelembagaan OJK.

“Kami sedang melakukan dengan intensitas yang tinggi melalui penyempurnaan kebijakan serta transformasi organisasi dan SDM,” ujarnya.

Untuk mengejar berbagai hal tadi, Mahendra berharap adanya kerja sama yang apik antara lembaga OJK dengan para pihak terkait, utamanya dalam koridor-koridor baru yang diatur dalam UU P2SK.

“OJK berharap partisipasi aktif seluruh stakeholders dalam proses implementasi P2SK, itu termasuk sinergi dengan otoritas dan lembaga terkait untuk kewenangan-kewenangan baru yang dimandatkan kepada OJK oleh UU P2SK,” tambahnya.

Mahendra juga memandang kalau pertumbuhan ekonomi nasional masih tetap positif pada 2023 ini, termasuk capaian-capaian dari industri jasa keuangan yang jadi lingkup pengawasan OJK.

Dia juga melihat adanya peluang pertumbuhan di dalam negeri yang terjadi, padahal secara global perekonomian tengah mengalami goncangan.

Mahendra mengungkaokan, beberapa prediksi pertumbuhan telah dikantonginya.

“Kredit perbankan diproyeksikan tumbuh 10-12 persen didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7-9 persen,” jelasnya.

Di pasar modal, katanya lagi, nilai emisi ditargetkan Rp200 triliun dan pada 1,5 bulan awal ini kondisi terakhir bahwa angka Rp200 triliun tadi, dengan kecepatan yang dilakukan sampai 6 minggu awal 2023 ini nampaknya akan dapat di capai.

Post a Comment