Keberhasilan Pemulihan Ekonomi Nasional, Menko Airlangga: Pemerintah Cepat Merespon

Jakarta, wartaduta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, kunci keberhasilan pemulihan ekonomi di Indonesia, karena adanya respon pemerintah yang cepat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di acara Standard Chartered Indonesia World of Wealth (WOW) ke-19 Tahun 2023 “Accelerate to Blue & Green”, Jakarta, Selasa 7 Maret 2023. (Dok. Biro Komunikasi Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di acara Standard Chartered Indonesia World of Wealth (WOW) ke-19 Tahun 2023 “Accelerate to Blue & Green”, Jakarta, Selasa 7 Maret 2023.
(Dok. Biro Komunikasi Kemenko Perekonomian)

Hal itu dikatakannya saat saat memberikan keynote speech mewakili Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), pada acara Standard Chartered Indonesia World of Wealth (WOW) ke-19 Tahun 2023 “Accelerate to Blue & Green”, di Jakarta, Selasa 7 Maret 2023.

“Kebijakan konstruktif PC-PEN yang telah dilakukan menjadi kunci keberhasilan pemulihan ekonomi Indonesia, sebab Pemerintah secara cepat merespon melalui langkah-langkah ‘gas dan rem’ yang mengintegrasikan penanganan kesehatan dengan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Menko Airlangga Hartarto, dikutip dari keteranagn resminya, Rabu 8 Maret 2023.

Menko Airlangga mengungkapkan, pada tahun 2022, Indonesia mampu tumbuh 5,31% (yoy). Hal ini, lanjut Menko, merupakan level tertinggi sejak 2013 (5,56% yoy).

Menko Airlangga membeberkan, kinerja ekspor pun tumbuh double digit, disertai konsumsi dan investasi yang tumbuh baik.

Menurut Airlangga, semua sektor dari sisi supply juga tumbuh positif, realisasi inflasi pada 2022 tercatat 5,51%. Pemerintah pun tetap menjalankan kebijakan extra effort tahun ini, guna menekan laju inflasi kembali ke rentang target sasaran ±3%.

Kemudian, di sektor jasa keuangan yang masih menggeliat dan likuiditas perbankan yang masih terjaga semakin mengonfirmasi bahwa masih ada ruang untuk mendorong investasi yang bersumber dari tabungan rumah tangga (menengah atas) dan korporasi.

Hal ini, menurut Airlangga, meningkat signifikan di masa pandemi, tetapi belum dioptimalkan kembali untuk ekspansi dan belanja pasca penghentian PPKM saat ini.

Per Januari tahun 2023, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah 8,03% (yoy) dan kredit 10,53% (yoy), kemudian nilai kelolaan Asset Under Management (AUM) mencapai Rp829 triliun dengan reksadana masih menjadi favorit masyarakat dengan nilai Rp509 triliun.

Dalam jangka menengah panjang, Pemerintah mendorong kebijakan ekonomi transformatif antara lain mellaui kebijakan hilirisasi SDA, transisi energi, pengembangan SDM, dan pembangunan infrastruktur, dengan menargetkan sebanyak 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) selesai pada 2024 dengan estimasi nilai investasi sekitar Rp360 triliun.

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, ekspor bahan baku akan terus dikurangi, dan industri hilir berbasis sumber daya alam di dalam negeri akan terus didorong. Pemerintah mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, baik pelaku usaha, industri jasa keuangan dan para investor untuk mengawal kebijakan hilirisasi ini. Selain itu, Pemerintah mendorong terus percepatan transisi energi nasional, termasuk di dalamnya pengembangan ekosistem electric vehicles (EV), di mana Pemerintah memberikan insentif supaya bisa lebih maju lagi,” kata Menko Airlangga.

Menko Airlangga menjelaskan, hasil KTT G20 Tahun 2022 memberikan komitmen nyata di antaranya Pandemic Fund untuk mengatasi pandemi di masa depan sebesar USD1,5 miliar, di mana Indonesia berkontribusi sebesar USD50 juta. Selain itu kebijakan transisi energi berkelanjutan melalui BALI COMPACT, dan komitmen mendukung pemulihan bagi negara rentan melalui alokasi Special Drawing Right (SDR) oleh IMF.

Terdapat pula beberapa skema kerja sama ekonomi bilateral seperti Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan investasi senilai USD20 miliar (Rp 311 triliun) untuk membantu transisi energi di Indonesia, serta Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).

“Kesemuanya ini untuk mendorong business opportunities dalam pengembangan green and blue economy,” ujar Menko Airlangga.

Post a Comment